Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sedemikian cepat dapat membawa manusia kepada pemahaman yang keliru tentang keberadaannya. Manusia menganggap bahwa dirinya mampu mengatasi seluruh persoalan di dalam hidup ini, tanpa kecuali. Manusia mengangkat dirinya sedemikian tingginya sehingga menyebabkan adanya kecenderungan untuk menolak segala sesuatu yang berasal dari luar dirinya, termasuk Tuhan. Di satu pihak, di banyak belahan bumi ini manusia diperlakukan sewenang- wenang, seolah-olah tidak ada harganya. Manusia diperlakukan dengan kejam dan tanpa perikemanusiaan.
Manusia memang diciptakan sebagai mahluk yang mulia, tetapi tetap sebagai ciptaan. Manusia tidak mungkin lepas dari penciptanya yaitu Tuhan. Betapapun cerdas dan pandainya manusia ia adalah mahluk ciptaan, sebetapapun hinanya manusia, dia adalah ciptaan Allah yang mulia.
Bagaimana sebaiknya kita memandang manusia, kita akan teliti lebih jauh.
^Manusia Diciptakan Allah^ Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa manusia merupakan hasil dari proses evolusi (baik yang menyertakan Tuhan/evolusi theistik ataupun yang tidak menyertakan Tuhan/evolusi atheistik).
Beberapa keterangan yang mendukung manusia sebagai ciptaan Tuhan adalah :
1. Ajaran Alkitab sendiri.
Alkitab menjelaskan, Allah "menciptakan" manusia (Kejadian 1:27; 5:1; Ulangan 4:32; Mazmur 104:30; Yesaya 45:12; I Korintus 11:9) dan Allah "menjadikan" dan "membentuk" manusia (Kejadian 1:26; 2:22; 6:6-7; Mazmur 100:3; 103:14; I Timotius 2:13). Mengenai bagian tubuhnya, manusia diciptakan dari debu tanah dan mengenai jiwanya manusia diciptakan dengan nafas Allah (Kejadian 2:7; Ayub 33:4; Pengkhotbah 12:7).
2. Adam dan Hawa diciptakan langsung oleh Allah.
Hawa diciptakan dari rusuk Adam (Kejadian 2:21-22; I Korintus 11:8). Bahasa yang dipakai dalam Kejadian 2 tidak mengizinkan suatu penafsiran lain, dan jika Hawa secara langsung dibentuk oleh Tuhan, sangatlah masuk akal untuk beranggapan bahwa Adam juga langsung diciptakan oleh Tuhan.
3. Manusia berasal dari debu dan kembali kepada debu.
Bila debu dalam Kejadian 2:7 ditafsirkan sebagai manusia yang telah berkembang dari binatang, maka istilah kembali menjadi tanah dalam Kejadian 3:19 pastilah berarti bahwa manusia menjadi binatang lagi. Jelas sekali pandangan semacam ini tidak dapat diterima.
4. Manusia menjadi mahluk yang hidup
Ketika manusia diciptakan maka ia menjadi mahluk hidup, dan bukan sebelumnya. Manusia bukan menjadi mahluk hidup yang berasal dari mahluk hidup lainnya.
^Manusia Sebagai Citra Allah^
Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai citra Allah. Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kejadian 1:26). Hal Ini adalah kenyataan yang ditulis dalam Alkitab, bukan hasil gagasan manusia.
Apa artinya apabila dikatakan manusia sebagai citra Allah? Artinya adalah:
1. Keserupaan itu bukan secara jasmani.
Allah adalah Roh sehingga tidak memiliki anggota-anggota tubuh seperti manusia. Apabila Alkitab menggunakan gaya bahasa Personifikasi untuk Allah, hal ini disebabkan karena keterbatasan akal manusia untuk bisa memahami Allah secara sempurna. Gaya bahasa itu digunakan untuk mempermudah pemahaman manusia terhadap sifat-sifat Allah yang sempurna. Contoh beberapa penggunaan gaya bahasa personifikasi untuk Allah, antara lain: Mazmur 17:15 - menjadi puas dengan rupaMu; Yesaya 59:1-2 - tangan TUHAN ... dan pendengaranNya; Mazmur 8:7 - buatan tanganMu.
2. Keserupaan itu secara mental
Allah adalah Roh, jiwa manusia adalah roh juga. Sifat sifat hakiki dari roh ialah akal budi, hati nurani, dan kehendak. Roh adalah unsur yang mampu bernalar, bersifat moral dan oleh karena itu juga berkehendak bebas. Ketika menciptakan manusia sebagai citraNya Allah menganugerahkan kepadanya sifat-sifat yang dimiliki Nya sendiri sebagai Roh. Dengan demikian manusia berbeda dengan semua mahluk lain yang mendiami bumi ini, serta berkedudukan jauh lebih tinggi dari pada mereka (Mazmur 8).
Manusia diberi kemampuan intelektual yang tinggi tersirat dalam perintah untuk mengusahakan Taman Eden serta memeliharanya (Kejadian 2:15), juga perintah untuk menguasai bumi beserta isinya (Kejadian 1:26, 28) dan dalam pernyataan bahwa manusia memberi nama kepada segala binatang di bumi (Kejadian 2:19-20). Kesamaan dengan Allah ini tidak dapat dihapuskan dan karena kesamaan tersebut memungkinkan manusia memperoleh penebusan, maka kehidupan manusia yang belum dilahirkan baru juga berharga (Kejadian 9:6; I Korintus 11:7; Yakobus 3:9).
3. Keserupaan itu secara moral
Ketika Allah melakukan pembaharuan dalam hidup manusia maka manusia baru itu "diciptakan menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:24). Jadi pada mulanya manusia memiliki baik kebenaran maupun kekudusan. Atas dasar kebenaran dan kekudusan inilah manusia dapat bersekutu dengan Allah (Kejadian 1 dan 2) yang tidak dapat memandang kelaliman (Habakuk 1:13).
Keserupaan secara moral ini menyebabkan manusia dapat membedakan yang baik dengan yang buruk. Sehebat apapun kejahatan manusia, ia masih mempunyai kemampuan untuk membedakan yang baik dan buruk.
4. Keserupaan itu secara sosial.
Allah memiliki sifat sosial, maka Ia menganugerahkan kepada manusia sifat sosial. Akibatnya manusia selalu mencari sahabat untuk bersekutu dengannya. Pertama tama manusia menemukan persahabatan ini dengan Allah sendiri. Kejadian 3:8 menjelaskan bahwa manusia berkomunikasi dengan Penciptanya. Allah telah menciptakan manusia untuk dirinya sendiri dan manusia menemukan kepuasan tertinggi dalam persekutuan dengan Tuhannya. Allah juga menganugerahkan persahabatan manusiawi. Tuhan menciptakan wanita untuk menjadi sahabat pria, agar persekutuan ini menjadi sangat mesra maka perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki laki.
^Manusia Jatuh Dalam Dosa^Adam adalah nenek moyang seluruh umat manusia. Kita semua merupakan keturunan alamiah dari Adam artinya semua orang lahir sebagai orang berdosa.
Akibat dosa adalah:
1. Hubungan antara manusia dengan Allah menjadi putus.
Karena Allah suci maka ketika manusia jatuh ke dalam dosa manusia diusir dari hadapanNya. Manusia yang berdosa tidak mungkin bercampur dengan Allah yang suci. Ini menyebabkan manusia kehilangan sumber kehidupannya.
2. Hubungan antara manusia dengan sesamanya menjadi rusak.
Allah menciptakan manusia agar manusia bisa saling mengasihi, tetapi ketika jatuh ke dalam dosa manusia justru saling membenci bahkan membunuh. Perasaan iru hati, amarah, mementingkan diri sendiri dllnya, sebenarnya merupakan refleksi dari hubungan yang rusak itu.
3. Hubungan manusia dengan alam menjadi tidak harmonis.
Manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk mengelola bumi ini dengan bijaksana untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Tetapi ketika manusia jatuh ke dalam dosa manusia dengan serakah mengeksploitasi alam ini secara sewenang-wenang sehingga alam semakin tidak bersahabat dengan manusia dari tahun ke tahun.
Walaupun ketiga akibat dosa tersebut sama beratnya tetapi titik tolak dari segala sesuatunya adalah pemberontakan manusia terhadap Allah, yang mengakibatkan kematian atau maut itu (Roma 3:23; 6:23). Kematian itu ada tiga macam yaitu :
1. Kematian Rohani.
Hal ini terjadi ketika manusia memberontak kepada Allah. Mati rohani ini sudah pernah dialami oleh semua manusia yang pernah hidup di atas muka bumi ini, kecuali Yesus Kristus. Mati rohani ini menyebabkan manusia tidak dapat lagi berkomunikasi dengan Tuhan Allah penciptanya. Untuk mengatasi masalah ini maka manusia perlu bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Allah tidak menawarkan jalan lain, kecuali melalui Yesus (Yohanes 14:6). Ketika manusia menerimaNya maka manusia tersebut akan dijadikan baru, menerima hidup yang kekal (II Korintus 5:17).
2. Kematian Jasmani.
Kematian ini akan dialami oleh semua orang, kecuali beberapa orang yang atas kehendak Tuhan tidak mengalami kematian jasmani, seperti Henokh dan Elia. Kematian ini tidak akan dialami juga oleh orang orang percaya yang masih hidup ketika Tuhan Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya di dunia ini, mereka akan mengalami pengangkatan (! Tesalonika 4 : 13-18).
3. Kematian Kekal atau Kematian Kedua.
Istilah ini biasanya dikenakan kepada penghukuman kekal. Orang yang mengalami kematian kekal artinya mereka yang akan mengalami kesengsaraan selama-lamanya (Wahyu 20:11-15).
Kematian ini hanya bisa dihindari kalau ada pertobatan dalam hidup orang tersebut. Kebalikan dari kematian kekal adalah hidup kekal yang akan dikaruniakan kepada setiap orang yang mengalami kelahiran baru.
Jadi, Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah, mahluk yang mulia. Namun karena dosa masuk dalam hidupnya, maka citra tersebut menjadi rusak. Satu-satunya cara untuk memperbaiki citra yang rusak tersebut manusia perlu bertobat, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
Dengan melihat kenyataan tersebut di atas maka penting sekali bagi kita, sebagai orang yang telah percaya, untuk membawa manusia berdosa di hadapan Tuhan, agar mereka juga diperbaharui dan memperoleh keselamatan.
DinaFaradhillah'sBlog
Welcome To My Blog
Kamis, 29 Desember 2011
Bagaimanakah Keutamaan Menyebarkan Salam dalam Kehidupan sehari-hari
^Rasulullah SAW bersabda : “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, kamu tidak akan beriman secara sempurna hingga kamu salaing mencintai. Maukah aku tunjukkan kepadamu, apabila kamu lakukan, kamu akan saling mencintai? Biasakanlah mengucapkan salam diantara kamu”. (HR. Muslim 1/74 dan lainnya).^
^Ammar bin Yasir r.a. berkata : “Ada tiga perkara, barangsiapa yang bisa mengerjakan, maka sesungguhnya telah mengumpulkan keimanan: koreksi diri (inshaf), menyebarkan salam keseluruh penduduk dunia, berinfak dalam keadaan fakir”. (HR. Bukhari).^
^Abdullah bin Umar r.a. berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW., manakah ajaran Islam yang lebih baik? Rasul SAW bersabda : Hendaklah engkau memberi makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak”. (HR. Bukhari dan Muslim 1/65)^
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286
Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
|
Kata Bijak dan Kata Mutiara Islami
Kata bijak dan mutiara yang diambil dari Nabi Muhammad
*Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.
*Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
*Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
*Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
kata mutiara islami yang diambil dari Khalifah ‘Umar
*Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.
*Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
Kata islami yang diambil dari Ibnu Mas’ud
*Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan
*Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah.
Kata Bijak Islami yang diambil dari Sayidina Umar bin Khattab
*Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
*Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
*Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
*Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
*Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
Dan berbagai kata mutiara dan bijak islami lainnya
*Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina : orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.
*Tiada musibah yang lebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.
*Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.
*Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.
*Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memaafkan.
*Dengannya Allah kuburkan kedengkian, Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.
*Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.
*Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.
Pesan
**Semoga seluruh kata-kata bijak nan islami diatas dapat memperkuat keimanan kita akan Allah SWT. Semoga setiap langkah kehidupan kita bisa menjadi mutiara untuk orang lain, baik itu dari kata yang keluar dari mulut kita ataupun langkah-langkah kita di kehidupan.
Selasa, 11 Oktober 2011
ALBERT EINSTEIN
| |
| |
PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).
2.2. Macam–Macam Jaringan Tumbuhan
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992). Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim (Yartim, 1987). Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar (Mulyani, 1980). Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball, 1991). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong (Prawiro, 1997).
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim (Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras (Kimball, 1991).
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966).
BAB III
METODOLOGI
Praktikum Biologi dengan materi Jaringan Tumbuhan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 September 2011 di laboratorium Biologi SMAN 1 Kendari.
3.1. Materi
Bahan yang digunakan adalah daun Ficus Elastica, batang Asplenium Nidus, dan akar Arachis hypogeae. Alat yang digunakan mikroskop untuk mengamati objek dari jaringan tumbuhan yang telah disayat untuk diamati, serta alat tulis untuk menggambarkan hasil pengamatan.
3.2. Metode
Dalam praktikum ini kita mengamati bentuk akar, batang, dan daun dari bahan tanaman yang telah disediakan. Setelah itu meletakkan sayatan pada kaca objek yang sudah bersih yang telah ditetesi air, tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara di dalamnya. Amatilah preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x. Setelah itu gambarkan struktur jaringan tersebut dan jelaskan organ penyusun jaringan dan fungsinya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1) BATANG
Organ yang di amati : Asplenium Nidus
Jaringan Penyusun :
- Epidermis
- Xilem
- Floem
- Stele
- Kambium
- Berkas pembuluh
- Perisikel
- Empulur
Fungsi :
- Melindungi jaringan di dalamnya.
- Menyalurkan air/mineral ke akar ke daun.
- Mengangkut zat organik hasil fotosintesa dari daun ke tempat lain.
- Menyimpan adangan makanan.
- Menyokong tumbuhan.
- Tempat melekatnya daun.
-
2) AKAR
Organ yang di amati : Arachis Hypogea
Jaringan Penyusun :
- Epidermis
- Korteks
- Endodermis
- Perisikel
- Xilem
- Floem
- Empulur
-
Fungsi :
- tempat menyimpan cadangan makanan.
- Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh.
- Menyimpan zat makanan.
- Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
- Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
- Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
3) DAUN
Organ yang di amati : Ficus Elastica
Jaringan Penyusun :
- Epidermis
- Kutikula
- Stomata
- Rambut dan kelenjar
- Mesofil
- Urat Daun
Fungsi :
- Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan.
- Menjaga bentuk daun agar tetap.
- Zat kutin pada kutikula mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
- Sebagai jalan masuk dan keluarnya udara.
- Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.
- Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.
- Sebagai alat pengeluaran.
- Tempat berlangsungnya fotosintesis.
- Transportasi Zat.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada akar, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soeprapto (1994) bahwa tumbuhan memiliki kambium.
Jaringan-jaringan yaang terdapat pada tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda. Batang tanaman monokotil terdiri atas tepi eksternal dan di tengah penuh empulur. Batang pada tanaman dikotil terdiri atas tiga daerah yaitu kulit, kayu, dan empulur. Hal ini sesuai dengan pendapat Yartim (1987) berkas pengangkut dibungkus dengan berkas pengangkut dan tidak terdapat empulur dan kambium.
Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil yaitu tumbuhan dikotil berakar tunggang bercabang, berkambium, batang bercabang, kolateral terbuka, pembuluh angkut teratur di dalam lingkaran. Tumbuhan monokotil berakar serabut, tidak berkambium, batang tidak bercabang, pembuluh angkut kolateral tertutup, pada akar pembuluh angkut tersebar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Kimball (1992).
Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeprapto (1994) bahwa tumbuhan memiliki kambium.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa akar, batang, dan daun tumbuhan memiliki jaringan yaitu jaringan meristem, kolenkim, dan parenkim. Di dalam akar terdapat xilem dan floem sebagai alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup.
Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.Tanaman monokotil dan tanaman dikotil semuanya memiliki xilem dan floem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.
Langganan:
Komentar (Atom)
Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading," seolah-olah teori itu tak punya arti penting samasekali. Tak seorang pun --tentu saja tidak-- membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan "teori relativitas" Einstein adalah benda dan energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang artinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian berarti, meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.