Selasa, 11 Oktober 2011

PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN


BAB I

PENDAHULUAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Pengertian Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).

2.2.  Macam–Macam Jaringan Tumbuhan

         Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem (Brotowidjoyo, 1989).
            Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992). Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
            Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim (Yartim, 1987). Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar (Mulyani, 1980). Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball, 1991). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong (Prawiro, 1997).
            Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim (Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras (Kimball, 1991).
            Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966).










BAB III

METODOLOGI

Praktikum Biologi dengan materi Jaringan Tumbuhan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 September 2011 di laboratorium Biologi SMAN 1 Kendari.

3.1.      Materi
Bahan yang digunakan adalah daun Ficus Elastica, batang Asplenium Nidus, dan akar Arachis hypogeae.  Alat yang digunakan mikroskop untuk mengamati objek dari jaringan tumbuhan yang telah disayat untuk diamati, serta alat tulis untuk menggambarkan hasil pengamatan.

3.2.      Metode
Dalam praktikum ini kita mengamati bentuk akar, batang, dan daun dari bahan tanaman yang telah disediakan. Setelah itu meletakkan sayatan pada kaca objek yang sudah bersih yang telah ditetesi air, tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara di dalamnya. Amatilah preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x. Setelah itu gambarkan struktur jaringan tersebut dan jelaskan organ penyusun jaringan dan fungsinya.










BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

1)      BATANG
Organ yang di amati       : Asplenium Nidus


Jaringan Penyusun         :
-          Epidermis
-          Xilem
-          Floem
-          Stele
-          Kambium
-          Berkas pembuluh
-          Perisikel
-          Empulur


Fungsi                   :
-          Melindungi  jaringan di dalamnya.
-          Menyalurkan air/mineral ke akar ke daun.
-          Mengangkut zat organik hasil fotosintesa dari daun ke tempat lain.
-          Menyimpan adangan makanan.
-          Menyokong tumbuhan.
-          Tempat melekatnya daun.


-           
2)      AKAR
Organ yang di amati : Arachis Hypogea


Jaringan Penyusun   :
-           Epidermis
-          Korteks
-          Endodermis
-          Perisikel
-          Xilem
-          Floem
-          Empulur


-           
Fungsi                        :

-          Jalan masuk air dan garam mineral.
-          tempat menyimpan cadangan makanan.
-          Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh.
-           Menyimpan zat makanan.
-          Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
-          Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
-          Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.





3)      DAUN
Organ yang di amati :  Ficus Elastica

                      
Jaringan Penyusun               :          
-          Epidermis
-          Kutikula
-          Stomata
-          Rambut dan kelenjar
-          Mesofil
-          Urat Daun


Fungsi                                                   :

-        Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan.
-        Menjaga bentuk daun agar tetap.
-        Zat kutin pada kutikula mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
-        Sebagai jalan masuk dan keluarnya udara.
 -    Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.
-        Sebagai alat pengeluaran.
-        Tempat berlangsungnya fotosintesis.
-        Transportasi Zat.



4.2.      Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada akar, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soeprapto (1994) bahwa tumbuhan memiliki kambium.
Jaringan-jaringan yaang terdapat pada tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda. Batang tanaman monokotil terdiri atas tepi eksternal dan di tengah penuh empulur. Batang pada tanaman dikotil terdiri atas tiga daerah yaitu kulit, kayu, dan empulur. Hal ini sesuai dengan pendapat Yartim (1987) berkas pengangkut dibungkus dengan berkas pengangkut dan tidak terdapat empulur dan kambium.
Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil yaitu tumbuhan dikotil berakar tunggang bercabang, berkambium, batang bercabang, kolateral terbuka, pembuluh angkut teratur di dalam lingkaran. Tumbuhan monokotil berakar serabut, tidak berkambium, batang tidak bercabang, pembuluh angkut kolateral tertutup, pada akar pembuluh angkut tersebar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Kimball (1992).
Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeprapto (1994) bahwa tumbuhan memiliki kambium.





                                                                        BAB V                  

KESIMPULAN


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa akar, batang, dan daun tumbuhan memiliki jaringan yaitu jaringan meristem, kolenkim, dan parenkim. Di dalam akar terdapat xilem dan floem sebagai alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup.
 Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.Tanaman monokotil dan tanaman dikotil semuanya memiliki xilem dan floem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar